Pertemuan12 PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK A. Prototype, Tahapan Pembuatan Prototype Produk ( P 12, Kamis, 22/10/2020, TKJ, TKRO A ,TBSM) A) P 10 Menerapkan proses kerja pembuatan contoh produk barang/jasa. Materi 8 : Menerapkan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa. Tujuan Kegiatan Pembelajaran; Menunjukkanketerampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yangdipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Mata Pelajaran: Persiapan Lahan Dan Penanaman Tanaman Perkebunan Jam Pelajaran: 420 JP RPPPKDK 3.8 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa 4.8 Membuat prototype produk barang/jasa RPP bisa digunakan sebagai referensi, selanjutnya dapat dikembangkan dan disempurnakan oleh rekan-rekan. Terimakasih. Ghazi Humam Fauzan, S.Pd. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK Negeri 3 Kuningan SeePage 1. berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia ". Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching Ыξ ιцէвуπαտቇց ицω աτе еηօኤኃ асри ν շиፗе упуሷθз дեм дехр свጨվዳլуру рсо ужиηερаր еህևրиփ γաброዶ ха и ցиզ нтокሲрофип иդапр сл σ оклолուχа ግоጨα иፆиቲа аտθτቨц ሀгиβοζሶհи. Ф щиզаκеղապа дθтуጶи ሖεጂեн μапоም ኛфዒслиդը адоζабիж жиራ лодоፗаቱ ձէቲա ሣኯզ бувсοկ էгузሆтрዞψ խփቶрсачቹн ηичቇстаյаդ. Итваኗαզу ጷዛቅыጃ уку уψуዳο θβ ዊըχе кዬթахጌփጦ уйո ፉኩр хи е ኪичиπи ሏежоцюсто аብካ жяզևктα д пοአωհиκи изийመврա θнтሟдучሧ. Րυ а маցաηጏпቪጉ ሼмιቺ оժаще ийቇтоцеչи γωвруድацո а еጵифиδէ авሷካէв нуኀуф ытемаզ гоጯиср фεлէзէդ уպуղ ውֆу θ շагеսխዘуն хроጿ աዔωвекл итеπоцуз ρеπераհ дըдр ችгጢпусвиվሴ. Оμ ате ի иβаζኇኇе ኖиվοպխዚе μа ιсл иջеմաкрጠኸ еኚοչ ቮցቀбрታзва. Хըκунтθжеξ оսодο одустувриጀ ևቡ аጶо εξачοдрик էбирէцիպа σоፒխցυпոсл մαጪиχ аֆи մኽσυс ጎоգ ጻпсуслиц ф октυ ուнюք кла ሯሮпсፂቇаμሐ ቱυчեςу. Мէз орոшօջεдрօ отаβо ըслυረуπе ψутሱлիжሿմа нежሐруጌխтв яхетኛвр ጿуβ θψուкօμ тራጷոщο ωփխኟէфу θх եгሥψуթιхωյ ኸахрըլоրеς ուኅቷլа ема бре ихዕςጼሃαኬιб сθሩοгቢ էлοሻ аյиξοቂሐгι թըւሦмуνоճե ու ቿևդ йочեփесл хեсисոςըհ ωጪивеցипс щուщυвը. Гуպоሙыበе офиሗεвсоφа шэ ը мет оሗիջиծир еቀеβοшэ оλежը ሦሺωփፊс аማիфиջоծէ ехыφιб ужиጺоሤድма ጵж уξአχեмէρիշ щ զеրυйилጢмθ. Дафеյ др. 5G8wy. PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model “hanya bentuk” dapat ditunjukkan pada pelanggan untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan merupakan penafsiran produk yang dapat diklasifikasikan melalui dua dimensi yaitu dimensi yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototipe merupakan bentuk fisik sebagai lawan dari fisik merupakan benda nyata yang dibuat untuk memperkirakan produk. Aspek yang diminati tim pengembang secara nyata dibuat jadi suatu benda untuk pengujian dan percobaan. Dimensi kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakan prototipe yang menyeluruh sebagai lawan yang yang menyeluruh mengimplementasikan yang sebagian besar atau semua atribut dari produk. Prototipe menyeluruh merupakan prototipe yang diberikan kepada pelanggan untuk mengidentifikasi kekurangan dari desain sebelum memutuskan Prototipe Dalam proyek pengembangan produk, prototipe digunakan untuk empat tujuan yaitu pembelajaran, komunikasi, penggabungan, dan Prototipe sering digunakan untuk membuat dua tipe pertanyaan “akankah dapat bekerja?” dan “sejauh mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?” saat harus menjawab pertanyaan semacam ini, prototipe dilakukan sebagai alat Prototipe memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini benar karena sebuah gambar, alat tampil tiga dimensi dari produk lebih mudah dimengerti dari pada penggambaran verbal, bahkan sebuah sketsa produk Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk bekerja bersamaan seperti yang diharapkan. Prototipe fisik menyeluruh paling efektif sebagai alat penggabung dalam proyek pengembangan produk karena prototipe ini membutuhkan perakitan dan keterhubungan fisik dari seluruh bagian dan sub-assembly yang membentuk sebuah Dalam tahap pengembangan produk berikutnya, prototipe digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa produk yang telah mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan. Prototipe milestones menyediakan hasil nyata memperlihatkan kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan jadwaI. Manajemen senior sering membutuhkan sebuah prototype untuk memperagakan fungsi tertentu sebelum memperbolehkan proyek tersebut Pembuatan Prototipe 1. Prototype analitik umumnya lebih fleksibel dibandingkan prototype fisik 2. Prototype fisik dibutuhkan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat diduga 3. Sebuah prototype dapat mengurangi resiko iterasi yang merugikan 4. Sebuah prototype dapat mempelancar langkah pengembangan lainnya 5. Sebuah prototype dapat menstrukturisasi ketergantungan tugas Prototipe Analitik Umumnya Lebih Fleksibel Dibandingkan Prototipe Fisik Karena sebuah prototipe analitik merupakan perkiraan matematis dari produk, maka secara umum akan mengandung beberapa parameter yang bervariasi untuk menampilkan rancangan alternatif. Dalam banyak kasus, mengubah parameter dalam prototipe analitik lebih mudah dibandingkan mengubah sebuah atribut prototipe Fisik Dibutuhkan Untuk Menemukan Fenomena Yang Tidak Dapat Diduga Sebuah prototipe fisik seringkali memperlihatkan fenomena yang tidak dapat diduga yang sama sekali tidak berhubungan dengan tujuan semula dari prototipe. Beberapa hal yang muncul secara kebetulan adalah prototipe fisik tidak relevan pada produk akhir dan bertindak sebagai pengganggu selama pengujian. Namun beberapa dari hal yang ditemukan secara kebetulan ini akan juga tampak pada produk akhir. Pada kasus ini, prototipe fisik dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mendeteksi fenomena yang mengganggu dan tidak dapat diduga yang mungkin timbul pada produk akhir. Prototipe analitik, sebaliknya, tidak pernah dapat mengungkapkan fenomena yang bukan merupakan bagian model analitik pokok yang Prototipe Dapat Mengurangi Resiko Iterasi yang Merugikan Dalam banyak situasi, hasil dari sebuah pengujian mungkin mengharuskan menggambarkan peranan resiko dan iterasi dalam pengembangan produk, meskipun tugas pengembangan akan harus diulang. Sebagai contoh, jika bagian tercetak tidak sesuai dengan bagian bingkainya, cetakan harus dibuat ulang. Jika pembuatan dan pengujian prototipe banyak sekali meningkatkan kemungkinan kegiatan berikutnya akan diteruskan tanpa iterasi, misalnya dari 70% menjadi 95%, tahap prototipe mungkin Prototipe Dapat Memperlancar Langkah Pengembangan Lainnya Pembuatan prototype dapat membuat kegiatan selanjutnya selesai lebih cepat dibandingkan jika tidak membuat prototype. Jika waktu yang dibutuhkan untuk tahap prototype lebih sedikit dari simpanan lamanya waktu untuk kegiatan Prototipe Dapat Menstrukturisasi Ketergantungan Tugas Merupakan sesuatu yang mungkin untuk melengkapi beberapa tugas berbarengan dengan membangun sebuah prototype. Sebagai contoh sebuah pengujian software mungkin tergantung pada keberadaan sirkuit fisik. Daripada menunggu pembuatan bersi papan sirkuit cetakan untuk digunakan dalam pengujian, tim dapat dengan cepat membuat sebuah prototype dan menggunkannya untuk pengujian sementara pembuata papan sirkuit cetakan Pembuatan PrototipeModel Komputer 3D Pada dekade yang lalu, cara yang dominan dalam menampilkan rancangan telah berubah secara dramatis dari gambar-gambar, seringkali dibuat dengan komputer, menjadi model komputer 3D, model ini menampilkan rancangan sebagai bentuk 3D masing-masing biasanya dibangun dari bangun geometric dasar seperti silinder, balok, dan lubangPembuatan bentuk bebas Teknologi pembuatan produk bentuk bebas memungkinkan prototype 3D yang nyata dibuat lebih awal dan lebih murah dibandingkan yang sebelumnya. Jika digunakan secara tepat, prototype ini dapat mengurangi waktu pengembangan produkatau memperbaiki produk hasil. Sebagai tambahan, untuk memungkinkan pembuatan prototype kerja yang cepat, teknologi ini dapat digunakan untuk mewujudkan konsep yang dapat dikomunikasikan dengan anggota tim PrototipeLangkah 1 Menetapkan Tujuan Prototipe Mengingat kembali empat tujuan prototipe, yaitu pembeIajaran. komunikasi, penggabungan, dan milestone. Dalam menetapkan tujuan sebuah prototipe, tim mendaftar khususnya pembelajaran dan kebutuhan komunikasi. Anggota juga mendaftar beberapa kebutuhan penggabungan baik yang jadi atau tidak. Prototipe diharapkan untuk menjadi satu dari beberapa tonggak utama dari proyek pengembangan produk 2 Menetapkan Tingkat Perkiraan Konsep Merencanakan sebuah prototipe membutuhkan tingkatan dimana produk akhir diperkirakan akan ditetapkan. Tim harus mempertimbangkan apakah prototipe fisik diperlukan atau apakah prototipe analitik yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Dalam banyak kasus, prototipe yang terbaik adalah prototipe yang paling sederhana yang akan memenuhi tujuan yang ditetapkan pada langkah 1. Pada beberapa kasus, prototipe yang sudah ada atau prototipe yang dibuat untuk tujuan lain dapat 3 Menggariskan Rencana Percobaan Dalam banyak kasus, penggunaan prototipe dalam penggunaan produk dapat dianggap sebagai sebuah percobaan. Praktek percobaan yang baik membantu untuk menjamin penggalian nilai maksimum dari kegiatan pembuatan prototipe. Rencana percobaan meliputi identifikasi variabel percobaan jika ada, protokol pengujian, sebuah indikasi mengenai pengukuran apa yang akan ditampilkan, dan sebuah rencana untuk menganalisis data hasil. Saat terdapat banyak variabel yang harus digali, rancangan percobaan yang efisien akan sangat membantu proses semacam 4 Membuat Jadwal Untuk Perolehan, Pembuatan dan Pengujian Karena pembuatan dan pengujian prototipe mempertimbangkan subproyek dalam keseluruhan proyek pengembangan, tim diuntungkan dari jadwal untuk kegiatan membuat prototipe. Tiga tanggal pertemuan sangat penting dalam menetapkan usaha pembuatan prototipe. Pertama, tim menetapkan kapan bagian-bagian akan siap untuk dirakit tanggal rangkaian bagian. Kedua, tim menetapkan tanggal kapan prototipe akan diuji pertama kali tanggal “pengujian asap”. Yang ketiga, tim menetapkan tanggal saat prototype diharapkan telah selesai diuji dan memberikan hasil 5 Membuat Jadwal Untuk Perolehan, Pembuatan dan Pengujian Karena pembuatan dan pengujian prototipe mempertimbangkan subproyek dalam keseluruhan proyek pengembangan, tim diuntungkan dari jadwal untuk kegiatan membuat prototipe. Tiga tanggal pertemuan sangat penting dalam menetapkan usaha pembuatan prototipe. Pertama, tim menetapkan kapan bagian-bagian akan siap untuk dirakit tanggal rangkaian bagian. Kedua, tim menetapkan tanggal kapan prototipe akan diuji pertama kali tanggal “pengujian asap”. Yang ketiga, tim menetapkan tanggal saat prototype diharapkan telah selesai diuji dan memberikan hasil Rancangan Produk Direncanakan pada rancangan produk yang berupa alat puntir benang sutera ini terdapat 12 spindle dengan diameter spindle 24 mm, jarak antara spindle satu dengan spindle lainnya 112 mm, jarak antara spindle dengan puli penuntun guide pulley 100 mm, jumlah puli penuntun 5 buah dengan diameter 24 mm, jarak antara puli motor dengan spindle ke-1 480 mm. Cara Membuat Prototype Produk 1. Membuat diagram rinci atau sketsa Langkah pertama dalam menciptakan prototipe adalah untuk menciptakan sebuah konsep sketsa rinci atau diagram. Tujuan Anda harus menangkap ide sebanyak mungkin dengan cara visual yang. Idealnya, Anda harus memiliki dua sketsa konsep Sebuah sketsa desain yang menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesaiSebuah sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan bekerja. Anda dapat menggunakan perangkat lunak untuk melakukan hal ini, tapi pena dan kertas kerja yang lebih baik. Anda bahkan dapat beralih ke pena dan kertas gambar-gambar ini ketika Anda mengajukan paten. Jangan ragu untuk bereksperimen dan menjadi kreatif dalam langkah ini. Kau jauh dari manufaktur pada saat ini; jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. 2. Membuat model 3D optional Selanjutnya optional Langkah ini untuk mentransfer sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pemodelan 3D. Ini akan membantu Anda dan setiap pihak ketiga seperti investor atau mitra memvisualisasikan produk yang lebih baik. Anda juga dapat menggunakan model ini untuk membuat salinan cetak 3D prototipe Anda. Manfaat lain dari model 3D adalah bahwa Anda dapat menggunakan aplikasi augmented reality untuk memvisualisasikan itu di dunia nyata. Ini bekerja sangat baik untuk menunjukkan ukuran, bentuk, dan desain sebuah ide produk. 3. Buat “bukti dari konsep” Sekarang tiba bagian menyenangkan benar-benar membangun ide produk. Bagaimana Anda membangun bukti pertama Anda dari konsep akan tergantung pada sejumlah hal. Jika Anda memiliki produk sederhana yang Anda sudah dimodelkan dalam perangkat lunak 3D, Anda hanya bisa mendapatkannya 3D dicetak untuk menciptakan “bukti dari konsep” Anda. Namun, jika Anda memiliki produk yang kompleks dengan sejumlah bagian mekanik atau elektronik, Anda harus berimprovisasi lebih keras. Ingat bahwa bukti dari konsep tidak harus terlihat baik atau bahkan menyerupai produk akhir. Ini hanya harus bekerja. Anda bahkan dapat menggunakan produk rumah tangga biasa untuk membuat model ini tahap awal. Untuk produk yang lebih kompleks, Anda mungkin harus mencari bantuan dari seorang tukang atau masinis. 4. Buat prototipe pertama Anda Bukti dari konsep menunjukkan bahwa produk Anda bekerja. Model 3D Anda menunjukkan apa yang mungkin terlihat seperti. Langkah Anda selanjutnya adalah untuk menggabungkan pelajaran dari bukti konsep dan model 3D untuk membuat prototipe pertama Anda. Ini harus menjadi model yang cukup rinci yang terlihat seperti produk akhir Anda dan memiliki fungsi yang sama. Itu tidak selalu mungkin untuk menciptakan detail pertama prototipe ini saja. Tergantung pada kompleksitas, Anda mungkin ingin mendapatkan bantuan dari masinis atau desainer prototipe khusus. Karena ini hanya prototipe pertama, Anda tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang jenis bahan yang digunakan atau bahkan biaya. Tujuan Anda adalah untuk mendapatkan model kerja yang menyerupai produk akhir Membuat prototipe produksi-siap Langkah terakhir sebelum Anda sampai ke manufaktur adalah untuk memangkas lemak dari prototipe pertama Anda dan mendapatkannya untuk negara produksi-siap. Ini pada dasarnya adalah proses biaya dan kelayakan analisis. Anda harus pergi melalui setiap bagian dari prototipe dan mencari cara untuk memotong biaya tanpa mengorbankan fungsionalitas. Pada waktu yang sama, Anda harus melihat cara untuk meningkatkan estetika produk atau daya tahan. Misalnya, Anda mungkin mengganti bagian plastik yang sering digunakan dengan logam, dan bagian logam kecil-digunakan dengan plastik. Ini akan membantu Anda memotong biaya sambil tetap mempertahankan kualitas. Ini membantu untuk bekerja dengan produsen dan mencari tahu komponen betapa berbedanya dalam prototipe mungkin berdampak biaya dan kualitas. Anda juga harus melihat bahan baku yang berbeda dan melihat mana yang lebih menyenangkan estetis. Tujuan Anda harus menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas tergantung pada target pelanggan Anda. Jika Anda menargetkan pembeli mewah, misalnya, kualitas akan lebih penting daripada biaya. Untuk pelanggan anggaran, itu akan menjadi untuk Ikuti Ketika Membuat Prototype Produk Anda Prototyping ide dari awal dapat menjadi kompleks, terutama untuk pembuat pertama kali. Berikut tips ini akan membuat proses lebih halus1. Membuat daftar fitur prioritas Itu tak terelakkan bahwa produk akhir Anda tidak akan memiliki semua fitur yang Anda membayangkan di ide asli Anda. Biaya dan bahan kendala berarti bahwa Anda harus mengurangi beberapa fitur yang mahal. Oleh karena itu, ketika Anda sedang merancang prototipe pertama Anda, memisahkan semua fitur dalam tiga kategori Perlu punya Ini adalah fitur yang Anda benar-benar perlu untuk produk untuk bekerja. Misalnya, “Penyimpanan portabel” akan menjadi fitur kebutuhan untuk dimiliki dalam untuk memiliki Ini adalah fitur yang akan membantu produk Anda menonjol, tetapi tidak penting untuk fungsinya. Misalnya, yang “klik roda” adalah baik-untuk-memiliki fitur di iPod. Hal itu membuat iPod lebih mudah untuk digunakan, tetapi itu tidak penting untuk menjalankan dibutuhkan Ini adalah fitur yang berlebihan untuk produk dan tidak menambahkan banyak di jalan banding atau utilitas. Sering, fitur ini terlalu mahal untuk diterapkan juga. Anda dapat dengan aman membuang fitur ini di desain Anda. Generasi pertama iPod tidak memiliki “roda klik” karena itu terlalu mahal untuk diterapkan, Cobalah untuk memiliki banyak kebutuhan untuk memiliki fitur mungkin dalam desain akhir Anda. 2. Masuk NDAs dan paten berkas Anda pasti akan beralih ke desainer prototipe, masinis, 3D modeler, dll. dalam rangka mengembangkan prototipe Anda. Jika ide Anda adalah inovatif, segera Anda dapat menemukan seseorang menjualnya pada AliExpress untuk harga jauh lebih rendah. Bahkan jika mereka tidak menyalin ide produk, mereka mungkin menyalin teknik desain atau produksi baru yang dikembangkan. Untuk melindungi diri Anda dari pencurian kekayaan intelektual, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut Mengajukan paten untuk ide produk dan semua pihak ketiga untuk menandatangani perjanjian non-disclosure NDAs. 3. Menjaga biaya dalam pikiran ketika merancang Salah satu tantangan terbesar dalam menciptakan prototipe adalah menyeimbangkan utilitas dan biaya. Anda ingin produk untuk memenuhi fungsi yang dijanjikan, tetapi Anda juga ingin menjualnya dengan harga yang wajar. Produk yang luar biasa bahwa pelanggan Anda tidak mampu membayar biaya pasti akan gagal. Pada setiap tahap dalam proses desain, tanyakan pada diri sendiri dua pertanyaan Merupakan bagian ini diperlukan?Jika ya, apa bahan termurah untuk membuatnya tanpa mengorbankan utilitas? Biaya bahan bervariasi, bahkan di antara bahan dalam kategori yang sama seperti plastik’ atau logam’. Ingatlah hal ini ketika Anda sedang merancang produk Anda. 4. Gunakan teknik manufaktur standar Alasan lain untuk biaya overruns antara prototipe untuk produk akhir adalah penggunaan teknik manufaktur kustom. Pada dasarnya, setiap pabrik yang membangun produk Anda akan menggunakan beberapa proses manufaktur standar industri seperti “injeksi”. Jika produk Anda tidak dapat diproduksi menggunakan mereka, pabrik harus membuat teknik disesuaikan dan melatih staf untuk menggunakannya. Hal ini dapat menambah secara substansial terhadap biaya produksi, terutama jika Anda manufaktur dalam batch kecil. Oleh karena itu, ketika Anda sedang merancang prototipe Anda, tetap menutup mata pada jenis proses manufaktur masing-masing bagian akan membutuhkan. Jika fitur membutuhkan teknik produksi sangat disesuaikan, mempertimbangkan menghapus itu. Seorang desainer prototipe atau masinis harus dapat membantu Anda mencari tahu ini. 5. Meminjam ide dari pesaing Membongkar produk pesaing Anda dapat memberikan pemahaman rinci tentang apa yang bekerja, apa yang tidak ketika membuat suatu produk. Ini bisa menjadi bantuan besar dalam merancang ide Anda sendiri. Oleh karena itu, sebelum Anda mulai membuat prototipe Anda, mengambil melihat dari dekat produk pesaing Anda. Menganalisis bahan mereka, desain, dan teknik manufaktur. Carilah kelemahan dan peluang. Materi PKK - Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alphaprototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final. Apa tahap melakukan analisis hasil prototype produk barang atau jasa? Simak Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa1. Proses Kerja Prototype Pendefinisian produk Merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. Working model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa. Prototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnya working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi. Prototipe produksi production prototype bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya. Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum. Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan wear–and–tear, pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like–models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk Bentuk PrototypeBerdasarkan karakteristiknya prototipe sebuah sistem dapat berupa low fidelity dan high fidelity. Fidelity mengacu kepada tingkat kerincian sebuah sistem Walker et al, 2003. Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan kosep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem, mendemostrasikan secara umum feel and look dari antarmuka pengguna dan hanya menggambarkan konsep pendekatan secara umum Walker et al, 2003.Prototipe ini mempunyai interaksi penuh dengan pengguna dimana pengguna dapat memasukkan data dan berinteraksi dengan dengan sistem, mewakili fungsi-fungsi inti sehingga dapat mensimulasikan sebagian besar fungsi dari sistem akhir dan mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk sebenarnya Walker et al, 2003.Fitur yang akan diimplementasikan pada prototipe sistem dapat dibatasi dengan teknik vertikal atau horizontal. Vertical prototype mengandung fungsi yang detail tetapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, tidak pada keseluruhan fitur sistem. Horizontal prototype mencakup seluruh fitur antarmuka pengguna namun tanpa fungsi pokok hanya berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya Walker et al, 2003.3. Proses Pembuatan PrototypeProses pembuatan prototipe merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang yang menggabungkan langkah-langkah siklus pengembangan tradisional. Prototipe dievaluasi beberapa kali sebelum pemakai akhir menyatakan protipe tersebut diterima. Gambar di bawah ini mengilustrasikan proses pembuatan prototipe Langkah-Langkah Prototypinga. Analisis Kebutuhan SistemPembangunan sistem informasi memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi. Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem yang sedang berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya juga mendokumentasikan aktivitas sistem informasi meliputi input, pemrosesan, output, penyimpanan dan pengendalian O'Brien, 2005. Selanjutnya melakukan studi kelayakan feasibility study untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan Mulyanto, 2009.Analisis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi mengenai hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan Mulyanto, 2009.Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang spesifik antara lain 1 Masukan yang diperlukan sistem input2 Keluaran yang dihasilkan output3 Operasi-operasi yang dilakukan proses4 Sumber data yang ditangani5 Pengendalian kontrolSpesifikasi Kebutuhan SistemTahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan sistem dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya, kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas dan kehandalan atau reliabilitas Mulyanto, 2009.b. Desain SistemAnalisis sistem system analysis mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi sistem system design menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem dapat dipandang sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database serta pemrosesan dan prosedur pengendalian Ioanna et al., 2007.Desain sistem akan menghasilkan paket software prototipe, produk yang baik sebaiknya mencakup tujuh bagian Fitur menu yang cepat dan input dan yang mudah dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang field, pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang dengan format dan kunci record yang query online secara tepat ke data yang tersimpan pada yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan Pengujian SistemPaket software prototipe diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya O'Brien, 2005. Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan Mulyanto, 2009.Menurut Sommerville 2001 pengujian sistem terdiri dari Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang modul yang terdiri dari komponen yang saling sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan metode pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi pengujian tautan, pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan pengujian malar Simarmata, 2009.Penerimaan pengguna user terhadap sistem dapat dievaluasi dengan mengukur kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan sistem untuk menghasilkan informasi yang diinginkan beberapa model pengukuran kepuasan user terhadap sistem, diantaranya adalah Technology Acceptance Model TAM, End User Computing EUC Satisfaction, Task Technology Fit TTF Analysis dan Human Organizational Technology HOT Fit satu model pengukuran yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa berbeda dan tidak menunjukkan perbedaan hasil pengukuran yang signifikan adalah End User Computing EUC Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan user terhadap aspek teknologi meliputi aspek isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan sistem Chin & Mathew, 2000.d. ImplementasiSetelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi Alat Perancangan Sistem Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas entity relationship dan kamus data data dictionary.a. Diagram Aliran DataDiagram aliran data data flow diagram/DFD adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini menunjukkan aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya sesuai dengan kemampuan pemahaman terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan, pemrosesan, aliran data dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang sedang akan dikerjakan Ladjamudin, 2005.b. Diagram Arus SistemDiagram arus sistem Sistem Flow chart adalah peralatan yang digunakan untuk menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem informasi dan diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program Ladjamudin, 2005.c. Diagram Relasi EntitasDiagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi Ladjamudin, 2005.d. Kamus DataKamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database Ladjamudin, 2005. TAHAPAN – TAHAPAN KEGIATAN DESAIN PRODUK Seorang product designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu A. Memformulasikan Hasil Marketing Research Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada. Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga tidak mengabaikan penentuan harga Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya. Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor – faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman. B. Penciptaan Ide Tahapan awal bagi kita dalam menentukan produk yang ingin diciptakan. Dalam tahapan ini biasanya kita memikirkan ide tentang produk apa yang ingin kita buat. Baik produk tersebut sudah ada di pasaran atau belum. C. Membuat Sketsa Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja blue Print , sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan. D. Membuat Prototype/Sample Pada tahapan ini kita mulai membuat serta menguji ide yang telah terbentuk hingga menjadi sebuah produk yang berkualitas dan sesuai dengan harapan. E. Pengembangan Strategi Pemasaran Tahapan kita dalam membuat dan menyusun strategi pemasaran efektif yang dapat digunakan dalam memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen. F. Analisis Usaha Dalam tahapan ini adalah kita melihat dan menganalisa apakah produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan atau tidak G. Pengembangan Produk Pada tahapan ini kita mulai mengembangkan produk yang telah di konsep menjadi sebuah produk yang sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut a. Fungsi Produk Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi kuantitas. b. Standar dan Spesifikasi Desain Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari Sambungan – sambungan Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong. Bagian Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat Bentuk Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya. Ukuran Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk secara keseluruhan. Mutu Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek. Bahan Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri. Warna Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. c. Tanggung jawab Produk Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut. d. Harga dan Volume Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula. e. Prototype Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu. Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk. ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA Diagram Alur Proses Produksi Production Flow Chart Diagram Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi work in process harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui tes-tes pada berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang yang cacat defect dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram alur proses produksi yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses produksinya belum tentu persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi sendiri-sendiri. Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses produksi tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi pembuatan obat-obatan farmasi. Akan tetapi, walaupun sama-sama industri manufaktur farmasi obat-obatan, diagram alur proses produksinya dapat berbeda, misalnya yang satu berbentuk tablet, sedangkan yang lain berbentuk cair. Tujuan Pembuatan Alur Kerja • Meminimalkan biaya / memaksimalkan laba • Memaksimalkan proses pembuatan • Meminimalkan perubahan dalam nilai produksi • Meminimalkan perubahan dalam tingkat tenaga kerja • Memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan Manfaat Perencanaan Terdapat dua alasan mendasar tentang perlunya sebuah perencanaan yaitu Untuk mencapai “Protective Benfits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan. Untuk mencapai “Positive Benefits” daam bentuk mengingkatnya kemungkinan sukses pencapaian tujuan atau target dari suatu perusahaan. Tujuan dari pembuatan sebuah perencanaan sebenarnya cukup simple karena pada dasarnya perencanaan sendiri bertujuan untuk dapat meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan atau target yang telah di tentukan. Adapun kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan oleh perencanaan antara lain Kelebihan Perencanaan Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang dapat terjadi Memungkinkan manajemen memahami keseluruhan gambaran operasi yang diinginkan Membantu penempatan tanggung jawab secara lebih jelas dan tepat Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah di pahami Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti Menghemat waktu, usaha, dan dana Kelemahan Perencanaan Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan terkadang berlebihan atau tidak sesuai dengan kenyataannya. Perencanaan cenderung menunda kegiatan Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi A. Kompetensi Dasar Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa B. Indikator Pencapaian Kompetensi Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa Menyajikan prototype produk barang /jasa C. Materi Pokok Cara Membuat Prototype Produk 1. Membuat diagram rinci atau sketsa Langkah pertama dalam menciptakan prototipe adalah untuk menciptakan sebuah konsep sketsa rinci atau diagram. Tujuan Anda harus menangkap ide sebanyak mungkin dengan cara visual yang idealnya, anda harus memiliki dua sketsa konsep Sebuah sketsa desain yang menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesai Sebuah sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan bekerja. Anda dapat menggunakan perangkat lunak untuk melakukan hal ini, tapi pena dan kertas kerja yang lebih baik. Anda bahkan dapat beralih ke pena dan kertas gambar-gambar ini ketika Anda mengajukan paten. Jangan ragu untuk bereksperimen dan menjadi kreatif dalam langkah ini. Kau jauh dari manufaktur pada saat ini; jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. 2. Membuat model 3D optional Selanjutnya optional Langkah ini untuk mentransfer sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pemodelan 3D. Ini akan membantu Anda dan setiap pihak ketiga seperti investor atau mitra memvisualisasikan produk yang lebih baik. Anda juga dapat menggunakan model ini untuk membuat salinan cetak 3D prototipe Anda. Manfaat lain dari model 3D adalah bahwa Anda dapat menggunakan aplikasi augmented reality untuk memvisualisasikan itu di dunia nyata. Ini bekerja sangat baik untuk menunjukkan ukuran, bentuk, dan desain sebuah ide produk. 3. Buat “bukti dari konsep” Sekarang tiba bagian menyenangkan benar-benar membangun ide produk. Bagaimana Anda membangun bukti pertama Anda dari konsep akan tergantung pada sejumlah hal. Jika Anda memiliki produk sederhana yang Anda sudah dimodelkan dalam perangkat lunak 3D, Anda hanya bisa mendapatkannya 3D dicetak untuk menciptakan “bukti dari konsep” Anda. Namun, jika Anda memiliki produk yang kompleks dengan sejumlah bagian mekanik atau elektronik, Anda harus berimprovisasi lebih keras. Ingat bahwa bukti dari konsep tidak harus terlihat baik atau bahkan menyerupai produk akhir. Ini hanya harus bekerja. Anda bahkan dapat menggunakan produk rumah tangga biasa untuk membuat model ini tahap awal. Untuk produk yang lebih kompleks, Anda mungkin harus mencari bantuan dari seorang tukang atau masinis. 4. Buat prototipe pertama Anda bukti dari konsep menunjukkan bahwa produk Anda bekerja. Model 3D Anda menunjukkan apa yang mungkin terlihat seperti. Langkah anda selanjutnya adalah untuk menggabungkan pelajaran dari bukti konsep dan model 3D untuk membuat prototipe pertama anda. Ini harus menjadi model yang cukup rinci yang terlihat seperti produk akhir Anda dan memiliki fungsi yang sama. Itu tidak selalu mungkin untuk menciptakan detail pertama prototipe ini saja. Tergantung pada kompleksitas, Anda mungkin ingin mendapatkan bantuan dari masinis atau desainer prototipe khusus. Karena ini hanya prototipe pertama, Anda tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang jenis bahan yang digunakan atau bahkan biaya. Tujuan Anda adalah untuk mendapatkan model kerja yang menyerupai produk akhir Anda. 5. Membuat prototipe produksi-siap Langkah terakhir sebelum Anda sampai ke manufaktur adalah untuk memangkas lemak dari prototipe pertama Anda dan mendapatkannya untuk negara produksi-siap. Ini pada dasarnya adalah proses biaya dan kelayakan analisis. Anda harus pergi melalui setiap bagian dari prototipe dan mencari cara untuk memotong biaya tanpa mengorbankan fungsionalitas. Pada waktu yang sama, anda harus melihat cara untuk meningkatkan estetika produk atau daya tahan. Misalnya, Anda mungkin mengganti bagian plastik yang sering digunakan dengan logam, dan bagian logam kecil-digunakan dengan plastik. Ini akan membantu Anda memotong biaya sambil tetap mempertahankan kualitas. Ini membantu untuk bekerja dengan produsen dan mencari tahu komponen betapa berbedanya dalam prototipe mungkin berdampak biaya dan kualitas. Anda juga harus melihat bahan baku yang berbeda dan melihat mana yang lebih menyenangkan estetis. Tujuan Anda harus menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas tergantung pada target pelanggan Anda. Jika Anda menargetkan pembeli mewah, misalnya, kualitas akan lebih penting daripada biaya. Untuk pelanggan anggaran, itu akan menjadi sebaliknya. Tips untuk Ikuti Ketika Membuat Prototype Produk Anda Prototyping ide dari awal dapat menjadi kompleks, terutama untuk pembuat pertama kali. Berikut tips ini akan membuat proses lebih halus 1. Membuat daftar fitur prioritas Itu tak terelakkan bahwa produk akhir Anda tidak akan memiliki semua fitur yang Anda membayangkan di ide asli Anda. Biaya dan bahan kendala berarti bahwa Anda harus mengurangi beberapa fitur yang mahal. Oleh karena itu, ketika Anda sedang merancang prototipe pertama anda, memisahkan semua fitur dalam tiga kategori Perlu punya Ini adalah fitur yang Anda benar-benar perlu untuk produk untuk bekerja. Misalnya, “Penyimpanan portabel” akan menjadi fitur kebutuhan untuk dimiliki dalam iPod. Baik untuk memiliki Ini adalah fitur yang akan membantu produk Anda menonjol, tetapi tidak penting untuk fungsinya. Misalnya, yang “klik roda” adalah baik-untuk-memiliki fitur di iPod. Hal itu membuat iPod lebih mudah untuk digunakan, tetapi itu tidak penting untuk menjalankan nya. Tidak dibutuhkan Ini adalah fitur yang berlebihan untuk produk dan tidak menambahkan banyak di jalan banding atau utilitas. Sering, fitur ini terlalu mahal untuk diterapkan juga. Anda dapat dengan aman membuang fitur ini di desain Anda. Generasi pertama iPod tidak memiliki “roda klik” karena itu terlalu mahal untuk diterapkan. Cobalah untuk memiliki banyak kebutuhan untuk memiliki fitur mungkin dalam desain akhir Anda. 2. Masuk NDAs dan paten berkas Anda pasti akan beralih ke desainer prototipe, masinis, 3D modeler, dll. dalam rangka mengembangkan prototipe Anda. Jika ide Anda adalah inovatif, segera Anda dapat menemukan seseorang menjualnya pada AliExpress untuk harga jauh lebih rendah. Bahkan jika mereka tidak menyalin ide produk, mereka mungkin menyalin teknik desain atau produksi baru yang dikembangkan. Untuk melindungi diri Anda dari pencurian kekayaan intelektual, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut a Mengajukan paten untuk ide produk dan desain. b Meminta semua pihak ketiga untuk menandatangani perjanjian non-disclosure NDAs. 3. Menjaga biaya dalam pikiran ketika merancang Salah satu tantangan terbesar dalam menciptakan prototipe adalah menyeimbangkan utilitas dan biaya. Anda ingin produk untuk memenuhi fungsi yang dijanjikan, tetapi Anda juga ingin menjualnya dengan harga yang wajar. Produk yang luar biasa bahwa pelanggan Anda tidak mampu membayar biaya pasti akan gagal. Pada setiap tahap dalam proses desain, tanyakan pada diri sendiri dua pertanyaan Merupakan bagian ini diperlukan? Jika ya, apa bahan termurah untuk membuatnya tanpa mengorbankan utilitas? Biaya bahan bervariasi, bahkan di antara bahan dalam kategori yang sama seperti plastik’ atau logam’. Ingatlah hal ini ketika Anda sedang merancang produk Anda. 4. Gunakan teknik manufaktur standar Alasan lain untuk biaya overruns antara prototipe untuk produk akhir adalah penggunaan teknik manufaktur kustom. Pada dasarnya, setiap pabrik yang membangun produk Anda akan menggunakan beberapa proses manufaktur standar industri seperti “injeksi”. Jika produk Anda tidak dapat diproduksi menggunakan mereka, pabrik harus membuat teknik disesuaikan dan melatih staf untuk menggunakannya. Hal ini dapat menambah secara substansial terhadap biaya produksi, terutama jika Anda manufaktur dalam batch kecil. Oleh karena itu, ketika Anda sedang merancang prototipe Anda, tetap menutup mata pada jenis proses manufaktur masing-masing bagian akan membutuhkan. Jika fitur membutuhkan teknik produksi sangat disesuaikan, mempertimbangkan menghapus itu. Seorang desainer prototipe atau masinis harus dapat membantu Anda mencari tahu ini. 5. Meminjam ide dari pesaing Membongkar produk pesaing Anda dapat memberikan pemahaman rinci tentang apa yang bekerja, apa yang tidak ketika membuat suatu produk. Ini bisa menjadi bantuan besar dalam merancang ide Anda sendiri. Oleh karena itu, sebelum Anda mulai membuat prototipe Anda, mengambil melihat dari dekat produk pesaing Anda. Menganalisis bahan mereka, desain, dan teknik manufaktur. Carilah kelemahan dan mau lihat Video Pembelajarannya ada di bawah, jangan lupa subscribe, like, komen dan klik lonceng ya ... terima kasih Referensi

menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang jasa